Berikut ada sebuaH cerita yang menarik untuk disimaK..
Suatu saat, Tommy mengajak sekelompok kecil orang ke sebuah restoran. Di pintu restoran itu terpampang tulisan, dan ternyata restoran itu 20 menit lagi akan tutup. Tampak jelas bahwa mereka tidak begitu disambut karena kedatangan mereka menggangu rencana para karyawan di restoran itu untuk pulang tepat waktu malam itu.
Dalam hati, Tommy berkata " Jika aku adalah pemilik dari restoran ini, maka akan ada beberapa orang yang akan kehilangan pekerjaannya. Pelayan-pelayan restoran itu hanya mementingkan kesenangan mereka sendiri dan bukan melayani kebutuhan pelanggan."

"Bu, saya tahu anda frustasi, tetapi kami lapar," kata Tommy. "Kami datang ke tempat ini untuk makan, dan restoran ini satu2nya yang masih buka"
"Secara teknis, ya, memang kami masih buka, " pelayan itu berkata.
Jawaban pelayan restoran itu tidak hanya menentang Tommy, melainkan juga memberikan inspirasi bagi dirinya. Kemudian Tommy melemparkan sebuah pertanyaan sederhana..
" Tahukah Anda siapa yang membayar gaji Anda?", tanya TOmmy.
" Ya, majikan saya, pemilik restoran ini yang membayar gaji saya" timpal pelayan restoran itu.
" Tidak, ia tidak membayar mu. " Tommy berkata.
"Pelanggan yang membayar Anda. Uang yang majikanmu berikan kepada Anda berasal dari uang kami. Anda mengira bahwa Anda sedang melayani dan bekerja kepada majikanmu dan oleh karena itu Anda siap untuk pulang. Sesungguhnya, Anda harus berpikir bahwa Anda melayani kami."
Cerita di atas adalah sebuah ilustrasi yang mungkin banyak terjadi di kehidupan di sekitar kita. Banyak orang yang berkata, aku melayani Tuhan. Tetapi di dalam kehidupan mereka sehari-hari, mereka sama sekali tidak memikirkan orang-orang yang terhilang.
Banyak orang tidak memahami konsep bahwa "pelanggan" yang masuk ke dalam "toko roti" Tuhan dalam keadaan lapar, hancur, dan memerlukan pertolongan adalah tujuan di balik semua itu.
Orang-orang yang terhilang, yang belum mengenal Kristus adalah "pelanggan" yang masuk ke dalam "Restoran" Tuhan dalam keadaan lapar, hancur, dan mereka "berteriak" minta tolong.
Kita melontarkan pujian kita kepada Tuhan, kita membungkuk dalam rasa hormat dan mengumpulkan "slip gaji berkat" kita minggu demi minggu sementara "pelanggan2" yang "haus dan lapar" akan Tuhan kita abaikan. Kita menganggap mereka hanya mengganggu rencana-rencana kita untuk pulang tepat waktu dari "restoran" Tuhan itu.
Jika Tuhan adalah majikan duniawi, Ia akan heran mengapa bisnisNya tidak berhasil dan berkembang pesat. Sebenarnya, Ia telah membayar suatu harga yang mahal untuk mendirikan bisnis ini di atas sebidang tanah milik yang berdarah....
Can you understand God's message through the story?? Kalo kamu dapet pesan TUhan dari cerita ini, ayo sama2 kita rubah perilaku kita yang salah dan biar Tuhan yang perbaharui kehidupan kita. Dan kita layani sesama kita yang terhilang untuk dapat menemukan Air dan Roti Hidup mereka.. ^^ GB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar