Kamis, 20 Maret 2014

Hubungan yang Bertumbuh



Mazmur 139:13-17
139:13 Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.
139:14 Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.
139:15 Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah;
139:16 mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya.
139:17 Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah! Betapa besar jumlahnya!

Tuhan membekali setiap dari kita dengan semua hal yang kita perlukan untuk menyelesaikan perjalanan menuju masa depan yang Tuhan telah rancangkan bagi kita masing-masing. Bekal yang Tuhan telah siapkan itu adalah sebuah potensi. Tuhan menanam dan merancang setiap potensi tersebut di dalam diri masing-masing kita. Segala potensi tersebut telah Tuhan taruh selama kita belum terbentuk, selama kita masih “direkam di bagian bumi yang paling bawah” sehingga segala potensi dan masa depan yang telah Tuhan persiapkan, terjebak di dalam diri kita sendiri.

Meskipun demikian, Tuhan tidak menciptakan kita supaya hidup menyendiri mengasah potensi yang sudah ada di dalam kita. Tuhan mengeluarkan potensi yang sudah ada di dalam kita tersebut melalui sebuah hubungan (relationship) dengan semua orang yang kita temui di dalam hidup kita. Tuhan memakai orang lain dan komunitas untuk membentuk dan mengasah potensi kita. Semua yang ada di sekitar kita akan menjadi alat bagi Tuhan untuk mengasah potensi di dalam kita.

Keadaan kita saat ini adalah akibat dari hubungan yang sedang kita bina dan telah kita bina di masa lampau. Kebenarannya adalah tidak semua orang yang memiliki hubungan yang baik dengan setiap orang dan memiliki hubungan dengan banyak orang bisa berhasil. Kenapa demikian? Karena salah satu faktor yang menentukan keberhasilan kita adalah kemampuan kita untuk menjauhi orang yang perlu kita jauhi dan kemampuan kita untuk mendekati orang yang perlu kita dekati. Dengan siapa kita menjalin komunitas akan mengasah kita untuk bisa bertumbuh secara jasmani, rohani, dan cara berpikir. Suatu hubungan yang dapat terjalin dengan baik adalah dasar yang paling inti untuk kita bisa membangun pertumbuhan rohani, pernikahan, bisnis, dan pelayanan yang baik. Hubungan dengan Tuhan, dengan sesama kita, dengan orang tua kita, dengan saudara kita, dan bahkan dengan orang-orang yang tidak kita sukai, orang yang menjengkelkan buat kita.

Amsal 27:17                                                                                                                                    
Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya.

Ketika besi bertemu besi, maka akan terjadi panas dan percikan api, akibatnya besi tersebut akan menjadi lebih tajam daripada sebelumnya. Demikian juga dengan kita perlu orang lain untuk membuat kita lebih baik dari sebelumnya. Kita juga memerlukan orang yang kita tidak suka untuk menajamkan kita. Orang yang buat kita kesal, orang yang menguji kesabaran kita, orang yang mendorong kita sampai batas kesabaran kita. Kita memerlukan mereja juga, orang-orang yang tidak menyenangkan dan yang menyenangkan. Semua orang, The Good, The Bad, and The Ugly, mereka semua diletakkan Tuhan di sekitar kita untuk suatu alasan yaitu untuk mengasah kita dan membuat kita lebih dewasa dan lebih baik dari sebelumnya.

Amsal 14:4
Kandang yang kosong tetap bersih, tetapi tenaga lembulah yang menghasilkan uang

Hidup ini adalah sebuah pilihan. Supaya sawah bisa dikerjakan dan menghasilkan tanah yang gembur yang bisa menghasilkan, kita perlu lembu untuk menarik bajak. Di lain sisi, ketika kita memelihara lembu, jangan berharap kandangnya akan bersih karena lembu mengeluarkan kotoran. Kita bisa memilih tidak memelihara lembu sehingga kandang lembu tetap bersih namun kita tidak menghasilkan apa-apa, atau kita bisa memilih memelihara lembu dan menghasilkan dengan konsekuensi kandang yang terisi lembu akan penuh dengan kotoran lembu dan kitalah yang harus membersihkannya.

Kita bisa memilih untuk berdiam diri di rumah, sibuk dengan diri kita sendiri. Atau kita pergi keluar, menjadi berkat untuk orang lain dengan resiko bertemu dengan orang-orang yang berpotensi untuk tidak menyenangkan hati kita. Kita bisa memilih untuk diam di rumah, atau pergi beribadah di gereja dan persekutuan, dengan resiko bertemu orang yang menjengkelkan tetapi akan membuat kita bertumbuh dalam hal rohani, jasmani dan kedewasaan kita.

Kotoran lembu tidak selamanya merugikan, kita bisa mengolahnya dan dijadikan sebagai pupuk yang membantu menjadikan tanah kita subur. Setiap pengalaman buruk, ejekan, kritik, apapun permasalahan yang buruk yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kita harusnya bisa kita cerna dan olah menjadi masukan untuk pengembangan diri kita sendiri.

Ibrani 10:25
Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

Dunia penuh dengan ketidaksempurnaan. Dunia penuh dengan orang-orang yang tidak sempurna, termasuk juga diri kita sendiri. Mari kita belajar untuk berhenti melihat ketidaksempurnaan dan kelemahan setiap orang di sekitar kita, tapi mari kita lihat keunikan dan kekuatan setiap orang yang Tuhan taruh dalam hidup kita, karena Tuhan menaruh mereka di dalam hidup kita karena suatu alasan, untuk membuat kita lebih tajam, untuk membuat kita lebih berguna, dan lebih dewasa. Menjadi versi diri kita yang lebih baik. Menyendiri dan menghindari persekutuan dan pertemanan akan membuat kita akan semakin terpuruk dan jatuh sehingga kita tidak menghasilkan apapun.

Kita bisa memilih untuk tetap bersih dengan menjauhi setiap pertemanan yang Tuhan mau taruh dalam hidup kita tetapi tidak menghasilkan keuntungan! Atau kita bisa belajar berani untuk keluar, dan berkomunikasi dengan semua orang yang ada di sekitar kita, baik orang yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan, sehingga kita bisa semakin dewasa! Itu pilihan masing-masing dari kita.

Hakim-hakim 3:1-4
Inilah bangsa-bangsa yang dibiarkan TUHAN tinggal untuk mencobai orang Israel itu dengan perantaraan mereka, yakni semua orang Israel yang tidak mengenal perang Kanaan. --Maksudnya hanyalah, supaya keturunan-keturunan orang Israel yang tidak mengenal perang yang sudah-sudah, dilatih berperang oleh TUHAN. Yang tinggal ialah kelima raja kota orang Filistin dan semua orang Kanaan, orang Sidon dan orang Hewi, yang mendiami pegunungan Libanon, dari gunung Baal-Hermon sampai ke jalan yang menuju ke Hamat. Mereka itu ada di sana, supaya Ia mencobai orang Israel dengan perantaraan mereka untuk mengetahui, apakah mereka mendengarkan perintah yang diberikan TUHAN kepada nenek moyang mereka dengan perantaraan Musa.

Banyak orang bahkan anak-anak Tuhan yang tercemar dengan berbagai macam penyakit hati seperti sakit hati, iri hati, patah hati, dll dikarenakan mereka tidak mengerti bagaimana membangun hubungan yang semestinya. Tidak mengerti bagaimana meletakkan orang dalam posisi yang salah dalam hubungannya dengan diri kita. Prinsip di dalam membina hubungan adalah:
1.        Perkenalan.
Semua hubungan dimulai dari tahap perkenalan. Di tingkat ini hubungan hanya sekadar informasi tentang permukaan atau sebatas “bungkus” saja.
2.        Kontak.
Tidak semua yang Anda kenal perlu Anda kontak. Bungkus mulai dibuka. Harus ada proses skrining yang harus dilakukan sebelum seseorang bisa kita tempatkan untuk hubungan pertemanan yang lebih dalam.
3.        Pertemanan.
Ada yang menjadi teman sebatas urusan kantor, urusan bisnis, urusan pelayanan dan cukup sampai disana. Tidak semua teman harus dijadikan sahabat.
4.        Persahabatan atau intim.
Seorang sahabat ada orang yang kenal, tahu kelemahan kita, dan mengasihi serta menerima kita apa adanya. Orang yang tahu kelebihan dan kekurangan kita, namun tetap mau menerima kita apa adanya. Inilah orang-orang yang paling mempengaruhi Anda, yang ikut menentukan masa depan Anda, yang melihat Anda dari dekat dan Anda tidak merasa risih. Dari lingkungan persahabatan inilah, kita memilih satu dari beberapa sahabat untuk menjadi pasangan hidup kita. Memilih yang terbaik dari yang paling baik. Dari posisi persahabatan ini juga bisa terjadi, semakin dekat kita ijinkan seseorang masuk ke dalam hidup kita, semakin besar resiko orang bisa menimbulkan rasa sakit bagi diri kita. Oleh karena itu, tidak semua orang boleh diijinkan masuk mendekat ke lingkaran persahabatan. Harus ada proses skrining.

Yohanes 16:12-13a
Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran

Tidak semua orang bisa menerima kebenaran. Perlu waktu bagi seseorang untuk menjadi lebih dewasa terlebih dahulu untuk menerima kebenaran. Demikian juga perlu waktu (perlu proses) dan kedewasaan untuk mengenal siapa Anda sebenarnya. Orang yang menerima kebenaran haruslah seseorang yang dewasa karena bila tidak maka akan ada banyak tuduhan dan penghakiman yang dilakukan untuk orang tersebut. Kemungkinan untuk gossip, kecewa, cemburu, yang menyebabkan Anda kemudian menjadi kecewa kepada sahabat adalah pada saat kita membuka diri atau membiarkan seorang teman yang belum siap atau yang belum dewasa untuk melihat kebenaran dari dekat.

Not everyone can handle you from close distance.
Yesus adalah pribadi yang dapat menerima kita apa adanya dan sudah seharusnya mendapat tempat di hati Anda yang paling dalam. Karena Dia tahu setiap kecacatan yang paling kecil, dosa yang paling dalam tersembunyi namun Tuhan Yesus tetap menerima kita apa adanya.

The good, The Bad and The Ugly in relationship can be used by God to make a better you as long as you keep Jesus in the center of your life.

Inspired by: Ps. Jeffry Rachmat – JPCC service – The Good, The Bad, and The Ugly
PS. 20 Maret 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar