Tuhan menciptakan kita di dunia ini untuk suatu visi dan
tujuan tertentu. Hanya karena kita tidak tahu tujuan hidup bukan berarti tujuan
tersebut hilang. Sadar atau tidak, tahu atau tidak, segala sesuatu yang
diciptakan di dunia ini memiliki tujuan.
Mzm 139:13-16
Sebab Engkaulah yang membentuk buah
pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.
Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena
kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar
menyadarinya.
Tulang-tulangku tidak terlindung
bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di
bagian-bagian bumi yang paling bawah;
mata-Mu melihat selagi aku bakal
anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk,
sebelum ada satupun dari padanya.
Pada suatu titik dalam hidup Daud, Tuhan membuat dia tersadar
akan tujuan hidupnya. Daud menyadari bahwa jauh sebelum dia terlahir di dunia,
Tuhan telah menetapkan telah menetapkan dirinya untuk menjadi seperti ini. Daud
menuliskan bahwa Mata Tuhan telah melihat berpuluh-puluh tahun ke depan, bahkan
ketika dia masih belum dibentuk, Tuhan telah menuliskan rencana dan tujuan yang
indah, dahsyat dan ajaib dalam kehidupannya.
Lukas 1:5-7; 11-17
Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang
bernama Zakharia dari rombongan Abia Isterinya juga berasal dari keturunan
Harun, namanya Elisabet.
Keduanya adalah benar di hadapan Allah
dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak
bercacat
Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan keduanya
telah lanjut umurnya
Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat
Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan
Melihat hal itu ia terkejut dan menjadi takut
Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai
Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan
seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes.
Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan
bersukacita atas kelahirannya itu.
Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur
atau minuman keras dan ia akan penuh
dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya;
ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah
mereka,
dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk
membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati
orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian
menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."
Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu: "Bagaimanakah aku tahu,
bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut
umurnya.
Jawab malaikat itu kepadanya: "Akulah Gabriel yang melayani Allah
dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar
baik ini kepadamu.
Sesungguhnya engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata
sampai kepada hari, di mana semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya
akan perkataanku yang akan nyata kebenarannya pada waktunya."
Sementara itu orang banyak menanti-nantikan Zakharia. Mereka menjadi
heran, bahwa ia begitu lama berada dalam Bait Suci
Ketika ia keluar, ia tidak dapat
berkata-kata kepada mereka dan mengertilah mereka, bahwa ia telah melihat suatu
penglihatan di dalam Bait Suci. Lalu ia memberi isyarat kepada
mereka, sebab ia tetap bisu.
Ketika selesai jangka waktu tugas jabatannya, ia pulang ke rumah.
Beberapa lama kemudian Elisabet, isterinya, mengandung dan selama lima bulan ia
tidak menampakkan diri, katanya:
"Inilah suatu perbuatan Tuhan bagiku, dan sekarang Ia berkenan
menghapuskan aibku di depan orang."
Zakaria dan Elisabeth dikatakan bahwa mereka berdua hidup
benar di hadapan Allah, hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan
dengan tidak bercacat. Namun pasangan ini tidak juga segera memiliki anak sebab
Elisabeth mandul dan keduanya telah lanjut usia. Ketika ada orang yang hidup
benar namun Tuhan belum memberi mereka keturunan, dan ketika mereka terus berdoa
namun apa yang mereka doakan tidak kunjung dijawab oleh Tuhan, maka akan timbul
pertanyaan dalam hati mereka, dosa apa yang telah mereka lakukan Atau Apa Tuhan
telah mendengar doaku?
Lalu Malaikat Tuhan menyampaikan pesan Tuhan tentang masa
depan mereka. Malaikat Tuhan menghampiri Zakharia ketika sedang menaikkan persembahan
dan menyampaikan kabar bahwa doa mereka dijawab Tuhan. Elisabeth akan
melahirkan seorang anak dari rahimnya yang mandul dan di usia mereka yang
lanjut usia.
Suatu fakta yang sulit diterima oleh akal manusia sehingga Zakharia pun
ragu dan bimbang di dalam hatinya membuat dia mempertanyakan pernyataan Tuhan
melalui penglihatan (vision) yang disampaikan lewat malaikat Gabriel. Gabriel,
malaikat yang melayani Allah, menyaksikan bahwa selama dia melayani Tuhan Allah
yang Maha Kuasa, tidak ada satu Firman pun yang tidak terjadi, sehingga
akhirnya Zakhariapun di buat menjadi bisu sementara akibat keraguannya
meragukan kebesaran Tuhan sampai di hari dimana waktu Tuhan melakukan mujizat
tiba.
Yesaya
14:24
TUHAN semesta alam telah bersumpah,
firman-Nya: "Sesungguhnya seperti yang Kumaksud, demikianlah akan
terjadi, dan seperti yang Kurancang, demikianlah akan terlaksana:
Tuhan mengijinkan Zakharia untuk mengetahui bahwa bayi yang akan
dikandung oleh Elisabeth akan menjadi bayi yang seperti apa. Meskipun bayinya
belum ada, namun Tuhan memberikan visi kepada Zakharia tentang kelahiran
anaknya yang dirancang Tuhan jauh sebelum waktu dia lahir, penuh dengan perkara
ajaib dan mujizat. Tuhan telah menyiapkan suatu rencana besar bagi Zakharia dan Elisabeth untuk melahirkan
seorang anak yang mempersiapkan dunia untuk kelahiran Sang Mesias, suatu peran
yang besar, sampai membuat Zakharia tidak percaya. Dan ketika tanda yang
dilakukan Tuhan atasnya, yaitu ia menjadi bisu sementara secara mendadak,
imannya kembali tumbuh di dalam pengharapan akan Tuhan, dan dengan semangat
yang baru kembali ke rumah untuk percaya bersama dengan isterinya. Dengan usia
dan tubuhnya yang tua, Zakharia dan Elisabeth hidup untuk memenuhi visi Tuhan
untuk melahirkan seorang anak pemberian Tuhan. Dan akhirnya hari di mana
mujizat Tuhan terjadi pun tiba. Elisabeth mengandung dan karunia Tuhan turun
bagi mereka yang terus berjalan di dalam jalan dan rencana Tuhan yang
kelihatannya mustahil.
Segala sesuatu yang
dibutuhkan untuk mengerjakan tujuan dan fungsi sebagai makhluk ciptaan Tuhan,
untuk melaksanakan tugas, untuk menjadi apa yang Tuhan mau, telah ditenun dan
ditanam oleh tangan Tuhan bahkan semenjak manusia itu masih di dalam kandungan ibunya.
Sehingga bila kita tidak dekat dengan Tuhan,
ketika kita tidak berdoa dan mencari Tuhan, ketika kita tidak hidup
sesuai kehendak Tuhan, ketika kita membiarkan diri kita hidup di dalam
kegelapan, maka kita tidak akan pernah tahu visi dan tujuan kita diciptakan
oleh Tuhan.
Ketika kita hidup tanpa mengetahui visi dan pandangan ke
depan yang diberikan oleh Tuhan, maka yang kita akan lakukan adalah:
- Kita akan coba buat visi sendiri berdasarkan pengetahuan kita yang terbatas dimana rancangan visi yang kita buat sendiri adalah bukan yang terbaik bagi diri kita.
Yesaya
55:8-9
Sebab
rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah
firman TUHAN.
Seperti
tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari
jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.
Sehebat apapun
rancangan tentang visi dan masa depan yang kita rencanakan, yang berasal dari
pemikiran kita sendiri, yang mengandalkan kekuatan dan kepintaran kita sendiri
tetaplah bukan visi yang Tuhan buat untuk kita debab hanya Tuhan yang mengerti
masa depan, hanya Tuhan yang mampu membuat rancangan terbaik yang dirancangkan
jauh sebelum kita ada, Tujuan akhir yang terbaik yang harus kita capai, yaitu
rancangan kekekalan, rancangan damai sejahtera sehingga hari depan kita akan
penuh dengan pengharapan akan Tuhan.
- Kita akan hidup mengalir apa adanya, que sera-sera.
Dan bila kita
membiarkan hidup kita mengalir apa adanya, maka kita akan mengalir seperti air.
Masalahnya adalah air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah
sehingga sama seperti air, hidup kita secara pasti akan mengalir merosot ke bawah, ke tempat yang tidak jelas
tujuannya.
Yer
29:11
Sebab
Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai
kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan
bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang
penuh harapan.
Dan hanya rencana
Tuhan yang membawa kita semakin melayang tinggi, melebih permasalahan apapun.
Semua bisa kita lakukan karena ada kasih karunia Tuhan yang diberikan atas
kita, bukan karena kemampuan ataupun kebebatan kita.
Mzm 139:1-13
Untuk pemimpin biduan. Mazmur
Daud. TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku;
Engkau mengetahui, kalau aku duduk
atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh.
Engkau memeriksa aku, kalau aku
berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi.
Sebab sebelum lidahku mengeluarkan
perkataan, sesungguhnya, semuanya telah Kauketahui, ya TUHAN.
Dari belakang dan dari depan
Engkau mengurung aku, dan Engkau menaruh tangan-Mu ke atasku.
Terlalu ajaib bagiku pengetahuan
itu, terlalu tinggi, tidak sanggup aku mencapainya.
Ke mana aku dapat pergi menjauhi
roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?
Jika aku mendaki ke langit, Engkau
di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun
Engkau.
Jika aku terbang dengan sayap
fajar, dan membuat kediaman di ujung laut,
juga di sana tangan-Mu akan
menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku.
Jika aku berkata: "Biarlah
kegelapan saja melingkupi aku, dan terang sekelilingku menjadi malam,"
maka kegelapanpun tidak
menggelapkan bagi-Mu, dan malam menjadi terang seperti siang; kegelapan sama
seperti terang.
Visi adalah suatu penglihatan masa depan. Sesuatu yang sudah bisa kita
lihat di depan kita, meskipun belum ada di depan mata. Daud tahu bahwa Tuhan
menaruh suatu visi dalam hidunya. Daud tahu bahwa Tuhan mengetahui dan mengenal
dirinya terlebih dahulu, dan telah menuliskan rencana yang indah jauh sebelum Daud
ada. Jauh sebelum Daud melakukan sesuatu hal, Tuhan telah mengetahui setiap
rencananya yang akan ia lakukan. Daud tahu bahwa ada rancangan yang sempurna
untuk hidupNya yang telah ditulis oleh Tuhan. Dan Tuhan mengurung dan
melindungi Daud dari depan dan belakang, dan tangan Tuhan ada di atas kepala
memberkati Daud.
Tuhan yang sama juga memberi visi untuk kehidupan kita ke depan, gambaran
masa depan kita. Kita tidak diberitahu jalan yang harus dilalui. Tuhan hanya
memberitahu ujung dari tujuan kita ke mana. Bukan berarti jalan yang kita lalui
akan mudah, lurus, dan kita bisa meluncur tanpa hambatan. Kadang kita terjatuh,
kadang kita harus ketemu banyak rintangan. Tuhan hanya memberitahu kita, kamu
bisa menjadi besar, kalau kamu tidak menyerah, kalau kamu tetap taat, kalau
kamu terus berjalan sesuai perintah Tuhan. Kita bisa dan boleh jatuh dalam perjalanan
tersebut, tetapi kita tidak boleh menyerah dan jatuh tergeletak. Tuhan tidak
memberitahu jalannya yang harus kita lalui karena jika Tuhan memberitahu jalan
yang harus kita lalui, kita pasti akan menyerah duluan. Tuhan hanya memberitahu
kita ujung ke tempat di mana kita harus menuju. Tuhan hanya berkata bahwa Dia
akan buat kita sampai ke ujung, bila kita tidak menyerah. Prosesnya bertahap,
hari demi hari, dan selama proses itu kita dibentuk, karakter kita diasah dan
dibentuk, dipanasi, dan digesek. Dan ketika di tengah jalan kita menemukan banyak
rintangan, Kita tidak boleh mengeluh, ciut dan gentar. Karena Tuhan telah
memberitahu kita bahwa kita diciptakan
dan dilahirkan, untuk bersinar, sambil berpegang pada Sumber Sinar Sejati di
masa yang sulit ini.
1
Tes 5:24
Ia
yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya.
Tuhan yang memanggil kita, Tuhan yang membuat rencana dan
Tuhan juga yang akan memberi kita kekuatan untuk menyelesaikan panggilan kita
selama kita tidak berhenti di tengah jalan. Tidak ada Firman Tuhan yang tidak
menjadi kenyataan. Saat Tuhan memberi kita visi, di tengah jalan kita bisa terombang
ambing, jangan pernah berani untuk berhenti, sebab Tuhan setia. Terkadang dalam
perjalanan menuju ke ujung, kadang Tuhan mengizinkan kita untuk mengintip
rencanaNya sebentar lewat sebuah proses dejavu,
untuk menguatkan iman kita, sebagai tanda bahwa kamu ada di jalan yang benar,
meskipun kita tidak tahu kita akan jadi apa atau jawaban atas doa kita apa,
untuk supaya kita tidak menyerah di tengah jalan. Peristiwa yang kita sebut
Dejavu adalah perasaan di mana kita merasa pernah mengalami dan melihat hal
itu. Saat kekekalan bersenggolan dengan waktu, yang Tuhan tulis jauh sebelum
kita ada, Dia ijinkan kita untuk “mengintip” rencanaNya.
Tuhan bilang teruslah berjalan. Dan ketika kita sudah sampai
di ujung, kita baru bisa bilang, Rencana Tuhan tidak pernah sia-sia. RencanaNya
sempurna, bahkan perkara yang buruk Tuhan jadikan pelajaran dan kebaikan untuk
kita. Tuhan tidak pernah membuat rencana yang sia-sia. Di ujung sana baru kita
bisa bilang, Tuhan membuat aku untuk bisa melakukan rencanaNya.
Berdoalah dan Tanya Tuhan akan visimu. Ketika kamu mencari,
maka kamu akan dapatkan Tuhan.
Tuhan tahu di tengah jalan kita bakal melakukan hal yang
melukai hatiNya. Tetapi Tuhan tidak pernah menyerah atas kita. Tuhan akan terus
memberi semangat buat kita. Dan ketika dalam prosesnya kita bisa jalani dan
bertahan, kita akan kagum kita menjadi orang yang berbeda sewaktu kita sampai
di ujung, dengan kita yang dulu pertama kali mendapat visi Tuhan itu. Di tengah
jalan kita bisa saja merasa kita akan melepaskan Tuhan, kita mau menyerah, kita
mau keluar. Tetapi di mata Tuhan, cinta tidak pernah usai. Di hati Tuhan,
selalu ada pengampunan. Di pelukan Tuhan, ada damai dan sukacita yang abad.
Sebelum hari berakhir, ketika kita dating ke hadapan Tuhan, tanganNya akan
kembali selalu ada di depan dan di belakang. Dan tangan Tuhan akan selalu ada
di atas kita, melingkupi kita. Ketika kita dating ke hadapan Tuhan dalam doa
yang penuh dengan ucapan syukur, Tuhan akan menerima kita dengan tangan yang
terbuka, Karena sungguh Ia baik, dan Kebaikannya tidak pernah habis.
.Gbu.
PS 5-3-2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar