Kamis, 26 Mei 2011

Aku percaya kamu

Aku percaya Kamu
Melebihi apa yang orang katakan kepadaku
Aku percaya Kamu
Tak perduli apa yang orang katakan tentang Kamu

Chorus :
Yang kutahu Kau selalu sejukkan hatiku
Yang kutahu Kau selalu ada Di Saatku
Membutuhkanmu KAU Selalu Ada
Disaatku Rapuh

Aku Percaya KAMU
Hidup Ini Takkan Berarti Tanpa KAU Disisiku
Aku Percaya KAMU…ooo…
KAU Takkan Pernah Berhenti Tuk Selalu Mencintaiku
Back To Chorus:

Woo..Ooo..
Aaa..Aaa..Ooo…Ooo

Yang Kutahu KAU Selalu Sejukkan Hatiku
Yang Kutahu KAU Selalu Ada Di Saatku
MembutuhkanMU Kau Selalu Ada
Disaatku Rapuh (2x)
Disaatku Jatuh

Lantunan lagu ini terdengar sayup2 dari speaker laptopku. Salah satu lagu yang menemaniku saat beberapa minggu lalu aku pergi mengasingkan diri bersama beberapa orang kawanku untuk penelitian di Jombang. Lagu ini mengingatkan ku pada banyak hal.
Tentang sebuah Cinta. Tentang arti sebuah Kepercayaan. Bahkan ketika tidak ada dasar untuk percaya, tetapi tetap saja percaya.

Banyak cerita tentang pembunuhan dan pelecehan yang dilakukan orang tua kepada anaknya membuktikan bahwa orang yang begitu dekat dengan kita bahkan bisa menyiksa, meninggalkan, dan melukai kita. Banyak cerita kehidupan yang menceritakan tentang pengkhianatan oleh orang yang seharusnya dapat kita percayai membuat orang terluka, kemudian takut untuk mempercayai, dan kehilangan kesempatan untuk menerima dan mendapatkan cinta kasih. Pengalaman pahit itu membuat kita sulit untuk kembali bisa mempercayai seseorang karena sudah terlalu sering kita dilukai. Bahkan mungkin sangat sulit untuk mempercayai seseorang yang ingin memperlakukan kita dengan baik, bahkan untuk Seseorang yang ingin memberikan kasihNya yang terdalam yang tidak pernah dialami oleh manusia sebelumnya.

(Ibr 13:5)
"Aku tidak akan membiarkan atau akan meninggalkan engkau"
Roma 8:31-32.
"Kalau Allah memihak pada kita, siapakah dapat melawan kita?" .
 
Jawabannya adalah "Anak-Nya sendiri tidak disayangkan-Nya, melainkan diserahkan-Nya untuk kepentingan kita semua; masakan Ia tidak akan memberikan kepada kita segala sesuatu yang lainnya?"
Demikian Tuhan berkata. Tetapi begitu banyak tragedi, begitu banyak cerita pahit di sekitar kita yang membuat orang ragu untuk percaya bahwa ada Seorang Pribadi yang benar-benar mengasihimu dengan setulus hatiNya, yang tak pernah berdusta dan selalu menepati janjiNya kepadaMu.

Dan tanpa kita sadari, sudah terbangun dinding tembok yang tebal menutupi hati kita yang mencegah Tuhan untuk dapat memberikan kasih dan penyembuhan yang Anda perlukan, untuk dapat membuat kita merasakan dan menerima kasih dan penyembuhanNya yang sempurna.

Tidak bisakah kita belajar untuk percaya lagi? Apakah perseteruan, kemarahan, kejengkelan terhadap orang lain dan juga terhadap diri kita sendiri serta pengalaman pahit yang sering kita alami telah membuat kita belajar untuk selalu merasa curiga terhadap semua hal tanpa dasar yang jelas untuk curiga? Apakah dunia yang gelap dan jahat ini sudah membuat kita menutup pikiran bahwa tidak mungkin ada Kasih yang demikian besarnya, kasih yang seperti seorang yang akan mengorbankan nyawanya demi sahabatnya.

Manusia bukan makhluk individual. Manusia di rancang sebagai makhluk sosial, makhluk yang punya naluri untuk membentuk relasi. Dan sebuah relasi atau hubungan membutuhkan sebuah jalan yang disebut kepercayaan. Baik hubungan dengan sesama maupun hubungan dengan Tuhan.

Lupakan dan lepaskan pengampunan terhadap segala kepahitan masa lalu. Semua itu hanya merugikan dirimu sendiri dan orang lain. Belajar Percaya..!!
Percaya bahwa Tuhan punya Kasih Putih yang Sempurna yang dapat membuatmu damai dan dapat menyembuhkanmu dari luka batin yang pernah kamu alami.
Dan seharusnya kita dapat saling menuntun, saling percaya dan saling membantu dalam menghadapi persoalan. Bukan hanya dalam suka kita tertawa bersama tetapi dalam duka pun kita harus saling menghibur. Jangan salah meyalahkan. Jangan tuduh menuduh. Karena itu semua tidak menyelesaikan masalah. Bahkan mungkin akan menimbulkan masalah baru lagi.

Mungkin kita pernah berada dalam situasi yang sulit, situasi yang berat. Ketika tidak ada lagi harapan. Ketika tidak ada lagi semangat hidup. Ketika tidak ada lagi alasan untuk menjalani hidup. Seakan situasi itu merupakan akhir dari segalanya. Hidup mungkin menjadi amat tak berarti. Ketika kita sedang dilanda duka nestapa dan saat itu kita cuma seorang diri, kita tentu saja akan kehilangan harapan. Dan seringkali, dalam situasi seperti ini, kita memilih untuk terpuruk dalam duka dan memilih untuk sendiri meninggalkan teman-temannya. Kita mungkin juga pernah dan juga akan bertanya tentang keberadaan Tuhan serta mungkin meragukan kerahimanNya. Di situ kita butuh untuk belajar percaya dengan orang lain. Belajar bahwa Tuhan selalu ada di manapun kamu berada, bahwa ketika ada seseorang yang menguatkan dan menguatkanmu, di situ pula kekuatan kasih Tuhan bekerja.
Kepercayaan itu datang dari salib Yesus ketika Anda membiarkan tembok di hati Anda yang terluka dirubuhkan, ketika Anda berkata, "Yesus, Aku membutuhkan seorang Juru Selamat. Aku perlu diampuni. Aku membutuhkan kasihMu. Yesus, ini aku milikMu." Ada kasih yang lebih besar menunggu Anda, jauh lebih besar daripada yang dapat Anda bayangkan. Lengan Yesus sangat terbuka lebar, selebar rentang tanganNya ketika Ia terpaku di atas salib dan bekas luka pakunya - sebagai bukti bahwa Ia mengasihi Anda.

Belajarlah bahwa Tuhan akan Selalu Sejukkan Hatimu
Belajarlah bahwa Tuhan akan Selalu Ada
Di Saat kamu MembutuhkanNya
Disaat kamu Rapuh
Disaat kamu Jatuh
Tuhan Takkan Pernah Berhenti Tuk Selalu Mencintaimu


- Dan Belajarlah -
……………………………………………………………………………………………
Aku belajar bahwa dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk membangun sebuah kepercayaan dan hanya butuh beberapa detik untuk menghancurkannya

Aku belajar bahwa aku harus selalu meninggalkan semua orang bahkan untuk orang yang aku benci dengan kata dan perbuatan cinta karena mungkin itu terakhir kali aku melihatnya

Aku belajar bahwa tidak peduli seberapa baik seorang teman, sesekali mereka akan menyakitiku dan untuk itu aku harus memaafkan mereka

Aku belajar bahwa, hanya karena dua orang bertengkar, itu tidak berarti mereka tidak saling mencintai. Dan hanya karena mereka tidak bertengkar, itu tidak berarti mereka mengerti apa yang mereka lakukan.

Aku belajar bahwa, cinta bukanlah untuk kumiliki, tetapi untuk ku sampaikan kepada orang-orang disekelilingku.

Aku belajar bahwa, setiap hari Aku harus menjangkau dan menyentuh seseorang. Orang yang cinta akan sentuhan manusia, berpegangan tangan, pelukan hangat, ataupun hanya dengan tepukan ramah di punggung.

Aku belajar bahwa, ternyata Aku harus masih banyak belajar...
........................................................................................................................................................

P.S. 23 Februari 2010 5:58
God bless you alwaySss ^^

1 komentar:

  1. Lupakan dan lepaskan pengampunan terhadap segala kepahitan masa lalu. Semua itu hanya merugikan dirimu sendiri dan orang lain. Belajar Percaya..!!
    LukQQ
    Situs Ceme Online
    Agen DominoQQ Terbaik
    Bandar Poker Indonesia

    BalasHapus