Kehidupan nyata tak seindah kehidupan yang kita lihat balik layar kaca. Dunia mimpi yang menceritakan kisah cinta, perceraian, kekayaan, keserakahan, dendam dan kekerasan. Seringkali tampak gambaran cerita di mana kebenaran akan ditegakkan hanya dengan membunuh si jahat. Di lain kesempatan ada lagi cerita yang menggambarkan cinta yang penuh dengan hawa nafsu. Arti cinta yang luas hanya ditunjukkan sebagai cinta eros bukan agape. Seakan-akan dunia beranggapan bahwa cinta yang tulus, cinta yang berkorban, cinta yang setia dan penuh hormat pada orang lain apapun keadaannya, cinta yang penuh pengampunan itu sudah tidak ada lagi di dunia ini. Seakan-akan dengan menunjukkan kasih dan pengampunan maka kita akan dicap sebagai orang lemah.
Tapi tidak sepenuhnyaapa yang kita lihat itu salah. Kenyataannya dunia semakin liar. Ya, benar! Dunia yang kita tinggali ini semakin hari semakin rusak. Kenapa masih banyak pertikaian? Kenapa masih banyak pembunuhan? Kenapa masih saja terjadi permerkosaan dan penganiayaan? Kenapa selalu ada kekerasan dalam penyelesaian masalah? Kenapa masih terjadi peperangan dan kekacauan?
Yakobus 3:16 Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.
Mungkin kita semua masih terlalu egois. Mungkin kita semua masih seperti anak kecil yang maunya menang sendiri, tidak mau mengalah, harus mendapatkan semua keinginan kita tanpa peduli hal itu bisa menyebabkan orang lain sengsara. Mungkin masih ada begitu banyak rasa iri hati melihat kebahagiaan dan kesuksesan orang lain. Mungkin dalam hati, kita tidak bisa memberikan pengampunan yang tulus untuk orang yang sudah melukai hati kita. Mungkin kita masih berpikir kita adalah yang paling benar.
Mat. 22 : 37, 39
"Cintailah Tuhan Allahmu dengan sepenuh hatimu, dengan segenap jiwamu, dan dengan seluruh akalmu.†
Perintah kedua sama dengan yang pertama itu: Cintailah sesamamu seperti engkau mencintai dirimu sendiri.†
Mungkin jawabannya, kita semua belum punya kedisiplinan. Belum disiplin melaksanakan Hukum Kasih yang tertulis di atas. Tuhan tidak menghendaki kekacauan. Tuhan tidak menghendaki penganiayaan. Tuhan tidak menghendaki kekerasan dan kekasaran. KeinginanNya bahwa kita mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati, jiwa dan akal kita. Serta mencintai sesama kita yang lain sama seperti mencintai diri kita sendiri.
I Korintus 14:33
Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera. 1 Yoh 4 : 16
Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.
Andaikata semua orang menerapkan hukum kasih di atas dengan baik, aku percaya kekacauan tidak akan terjadi. Sebab kasih itu Allah, dan Allah tidak menghendaki kekacauan tetapi damai sejahtera.
Dunia saat ini sedang mencari rumusan untuk menciptakan perdamaian dunia. Jawabannya tiada lain adalah tidak ada satu hukumpun di dunia ini yang bisa menciptakan perdamaian terlebih lagi perdamaian abadi selain hukum kasih.
I Korintus 13:4-7
Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.
Kasih berarti tidak memaksakan kehendak diri pada orang lain. Kasih berarti murah hati pada semua orang tanpa terkecuali. Dan juga tanpa ada maksud dibalik kasih itu sendiri. Kasih berarti berbuat baik kepada semua orang tanpa memandang bulu. Kasih tidak cemburu pada apa yang orang lain miliki. Kasih tidak membesar-besarkan diri sekalipun dapat mengalahkan semua orang lain. Kasih tidak mementingkan kepentingan pribadi. Kasih tidak menyimpan dendam, tetapi memaafkan kesalahan orang lain. Kasih yang begitu sempurna yang didefinisikan Allah pada kita. Jika Bapa kita memiliki kasih yang sempurna, kenapa kita anak-anakNya tidak bisa memiliki kasih yang sama.
JANGAN BERKATA TIDAK BISA SEBELUM MENCOBA...
Gambaran singkat mengenai kasih ini mengungkapkan hidup yang tidak mementingkan diri sendiri, sesuatu yang bertentangan dengan naluri kita untuk hidup egois dan mementingkan diri sendiri.
Aku tahu melakukan ini semua itu sulit. Tapi aku harap kita semua bisa mencoba untuk berubah. Perlahan tapi pasti.
Semoga tulisan ini bisa menggugah kita untuk berubah. Menginspirasi kita untuk berubah. Semua perubahan dimulai dari diri kita sendiri. Dan semoga dengan secercah kasih yang kita pancarkan, dunia bisa menjadi tempat yang lebih baik dari dunia yang sekarang. Indonesia bisa menjadi negara yang lebih baik.
P.S. 5 Desember 2010 19.42
God BleSs yoU and mEe :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar